Monday, January 24, 2011

7C vs 8G... Apa tu???

Jom Tinggalkan Komen Anda Di Sini
 

Datuk Dr Fadzilah Kamsah telah merumuskan:

7 Cara yang boleh menyebabkan lelaki hilang minat atau benci kepada seseorang wanita.

1. Comot
Terdapat wanita yang cantik tetapi comot. Comot yang dimaksudkan ini boleh melibatkan wajah seseorang wanita itu, penampilannya yang selekeh, kerja yang dilakukannya serta tindak-tanduknya.

2. Cerewet
kata ulama hati wanita terletak di mulutnya. Oleh itu wanita perlu mengawal percakapannya.

3. Cemburu
Cemburu perlu dalam sesuatu hubungan. Tetapi wanita yang terlampau cemburu sehingga pasangannya merasa terkongkong akan membawapadah kepada perhubungan mereka. Ini memandangkan lelaki akan merasakan diri mereka
tidak dipercayai.

4. Cuai
Kebiasaan lelaki tidak suka jika pasangannya cuai terutama apabila ia melibatkan masa. Misalnya apabila suami menetapkan keluar jam tiga tetapi
pada masa yang ditetapkan isteri masih sibuk bersiap, ini akan membuat mereka benci kerana situasi itu.

5. Celupar
Menurut Dr. Fadzilah, wanita yang cantik akan kelihatan hodoh jika mulutnya celupar.

6. Cabul
Cabul di sini membawa maksud keji dan segi perangai sehingga seseorang wanita itu langsung tidak ada malu. Misalnya bergaul bebas dengan lelaki-lelaki yang bukan mahramnya tanpa menghirau batas pergaulan itu.

7. Cabar
Lelaki mempunyai ego mereka yang tersendiri. Oleh itu mereka tidak suka dicabar terutama sekali oleh wanita. Wanita perlu tahu batas tindakan mereka agar lelaki tidak rasa tercabar. Misalnya mencabar dengan kata-kata seperti, saya cabar awak........



8 Gaya pada lelaki yang dibenci oleh wanita

1. Garang
Garang tak bertempat, suka mencarut, suka cari gaduh, cakap kasar, suka marah2 tak bertempat, silap sikit tak boleh.. macam ler dia betul semua, atau seumpamanya.

2. Ganas
Kaki pukul, dengan perempuan pun nak tunjuk kuat sebab perempuan bukan lawannya.

3. Gementar
Takut sangat, tak yakin diri sendiri, tak percaya kebolehan diri, bergantung pada orang lain dan seumpamanya.

4. Gabrah
Tak boleh/pandai buat keputusan sendiri, ikut pendapat perempuan aje,dan sebagainya.

5. Gentleman tiada Langsung
Tak gentle, pentingkan diri sendiri, ambil kesempatan dan sebagainya.

6. Gerumal
Bahasa kedah-bohong atau tipu.

7. Ganggo Keterlaluan
Lembut sangat, pemalu sangat, pendiam sangat, macho sangat dan seumpamanya.

8. Gatal
Miang keladi dengan perempuan lain selain dengan isteri sendiri

Sumber : Inbox AltafDarwish
Readmore...

Tips Ketika Berkawan

Jom Tinggalkan Komen Anda Di Sini
 

1. Ketahanan bergurau senda, adat bergurau terlebih usik. Pastikan kita & sahabat saling boleh menerima gurauan oleh itu berfikir dahulu sebelum ianya berlaku.

2. Jangan terlalu celupar atau mengkritik, kita sendiri tidak semestinya bagus dan betul.

3. Jangan terlalu mengambil tahu hal peribadi orang terdekat dengan sahabat seperti tunang, isteri / suaminya atau kaum keluarganya.

4. Perkara sensitif seperti gaji, kenaikan pangkat & hutangnya usah ditanya.

5. Pandai menyimpan rahsia terutama hal peribadi seperti rumahtangga atau hubungan suami isteri, sahabat.

6. Terima kekurangan & keburukan sahabat seadanya.Cuba lihat nilai positifnya dan lihat diri sendiri, diri kita tidak tentunya baik.

7. Bijak menyesuaikan tutur kata dengan emosi sahabat. Jangan cakap mengikut sedap mulut tanpa memikir kesannya kepada sahabat.

8. Berita baik atau berita sedih sahabat, biarlah dia sendiri memberitahu rakan lain walaupun kita sudah mengetahui. Ini tanda kita menghormatinya. Jangan terlalu busy body dengan cerita kehidupan sahabat kita tanpa memikir kesannya kepada sahabat kita.

9. Menghormati hak & kehidupan peribadi sahabat. beri peluang sahabat bersendiri. Jikalau terlalu berdampingan, mungkin menjemukan & kita hanya menyekat perhubungan dengan insan lain.

10. Jika salah seorang marah, beri peluang dia melepaskan amarah di hati.Jangan dibalas, berdiam & tunggu hingga dia reda & sejuk. Pasti hubungan akan kembali seperti biasa. Manusia harus menerima hakikat setiap orang ada lautan hati yang pasang surut.

11. Sewaktu sahabat sedang marah, elok mendiamkan diri. Jikalau dia mengomel, dengar & angguk. Itu lebih baik daripada membuat komen. Ia boleh memburukkan keadaan.

12. Jangan memburukkan sahabat di hadapan orang lain dan membanggakan diri dengan mengadakan cerita. kekayaan, kecantikkan dan sebagainya. Bangga diri tidak membawa kita ke mana-mana sebaliknya bersyukur dengan apa yang dikurnia oleh Allah s.w.t

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."

p/s : Jadi kalau nak berkawan biarlah pandai memilih yek.. silap pilih kawan, merana diri...
Sumber : Inbox AltafDarwish
Readmore...

Stres dan Depresi: Akibat Tidak Menjalankan Agama

2 Komen Telah Diberikan
 

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. " (QS. Al An'aam, 6:125)

Keengganan orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. Tubuh mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami penuaan yang cepat dan melemah.

Sebaliknya, karena orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat. Pengaruh baik akibat ketundukan mereka kepada Allah, tawakal mereka kepada-Nya dan kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam segala hal, dan ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan janji-Nya, tercermin dalam penampilan raga mereka. Hal ini tentu saja dialami oleh mereka yang menjalani hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan yang benar-benar memahami agama. Tentu saja mereka pun dapat menderita sakit dan pada akhirnya mengalami penuaan, namun proses alamiah ini tidak disertai dengan kerusakan pada sisi kejiwaan sebagaimana yang dialami oleh selainnya.

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.

Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [ sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak] . Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:

Terdapat kaitan penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya. Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan, penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

Akan tetapi, salah satu dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki, suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan jantung jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat tersebut.

Alasannya adalah bahwa rangsangan berlebihan pada sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf yang mengatur percepatan denyut jantung, perluasan bronkia, penghambatan otot-otot halus sistem pencernaan makanan, dsb.], yang dimulai oleh hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin yang berlebihan, sehingga menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini adalah permasalahan yang teramat penting. Sebab, tak satu pun keadaan yang berujung pada penyakit jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling penting dan sedemikian berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah peran positif sel-sel darah merah di dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi Universitas Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan tubuh kini dapat diukur.
Terdapat kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Saat dilanda stres, otak meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Para pakar di bidang ini menyatakan:

Pengkajian terhadap stres kejiwaan atau stres raga telah mengungkap bahwa selama stres berat berlangsung terjadi penurunan pada daya kekebalan yang berkaitan dengan keseimbangan hormonal. Diketahui bahwa kemunculan dan kemampuan bertahan dari banyak penyakit termasuk kanker terkait dengan stres.

Singkatnya , stres merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak pada beragam gangguan fungsi tubuh. Para ahli menggolongkan dampak buruk dari stres terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut:

- Cemas dan Panik: Suatu perasaan yang menyebabkan peristiwa tidak terkendali.

- Mengeluarkan keringat yang semakin lama semakin banyak

- Perubahan suara: Berbicara secara gagap dan gugup

- Aktif yang berlebihan: Pengeluaran energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah

- Kesulitan tidur: Mimpi buruk

- Penyakit kulit: Bercak, bintik-bintik, jerawat, demam, eksim dan psoriasis .

- Gangguan saluran pencernaan: Salah cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan

- Penegangan otot: gigi yang bergesekan atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada rahang, punggung, leher dan pundak

- Infeksi berintensitas rendah: pilek, dsb.

- Migrain

- Denyut jantung dengan kecepatan yang tidak wajar, rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi

- Ketidakseimbangan ginjal, menahan air

- Gangguan pernapasan, pendek napas

- Alergi

- Sakit pada persendian

- Mulut dan tenggorokan kering

- Serangan jantung

- Melemahnya sistem kekebalan

- Pengecilan di bagian otak

- Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri

- Bingung, ketidakmampuan menganalisa secara benar, kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah

- Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa segalanya berlangsung buruk

- Kesulitan melakukan gerak atau diam, memukul-mukul dengan irama tetap

- Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau kesulitan melakukannya

- Mudah tersinggung dan sangat peka

- Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat

- Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan

- Kehilangan atau peningkatan nafsu

Kenyataan bahwa mereka yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami "stres" dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an :

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

Dalam sebuah ayat lain, Allah telah menyatakan bahwa

" … hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja…" (QS. At Taubah, 9:118)

Kehidupan yang "gelap dan sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Kini, para dokter menyatakan bahwa jiwa yang tenang, damai dan penuh percaya diri sangatlah penting dalam melindungi pengaruh stres.

Kepribadian yang tenang dan damai hanya dimungkinkan dengan menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an . Sungguh, telah dinyatakan dalam banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan "ketenangan" dalam diri orang-orang beriman.
(Al Qur'an , 2:248, 9:26, 40, 48:4, 18)

Janji Tuhan kita terhadap orang-orang beriman telah dinyatakan sebagaimana berikut:

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS, An Nahl, 16: 97)

Disunting Dari Artikel Penulisan Harun Yahya
Sumber : Inbox AltafDarwish
Readmore...

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails

Catatan Terkini

Powered by Blogger.